Informasi Tentang Umroh Murah

Keutamaan Tanah Suci Makkah Al-Mukarromah

Keutamaan Tanah Suci Makkah Al-Mukarromah

Hasil gambar untuk Makkah foto


Berdasarkan WIKIPEDIA, Mekkah atau Makkah al-Mukarramah (Arab: مكة المكرمة‎) merupakan sebuah kota utama di Arab Saudi. Kota ini menjadi tujuan utama kaum muslimin dalam menunaikan ibadah haji,[3] Di kota ini terdapat sebuah bangunan utama yang bernama Masjidil Haram dengan Ka’bah di dalamnya. Bangunan Ka’bah ini dijadikan patokan arah kiblat untuk ibadah salat umat Islam di seluruh dunia. Kota ini merupakan kota suci umat Islam dan tempat lahirnya Nabi Muhammad SAW.
Setiap umat muslim pasti bercita – cita ingin mengunjungi Mekkah Al Mukaromah. Keutamaan Mekkah al Mukaromah, dapat ditemukan dalam ayat suci Al Qur`an ataupun Hadist shahihah. Mekkah berbeda dengan tanah-tanah lain. Tanah ini menyandang kemuliaan dan keutamaan, yang menunjukkan tidak direguk oleh tempat lainnya, sekalipun Madinah. Berikut beberapa dalil yang menunjukkan kemulian tanah tersebut.
Allah SWT telah menjadikan Mekkah sebagai tanah suci, semenjak diciptakan nya langit dan bumi.
Rasulullah SAW pada hari penaklukan tanah Mekkah bersabda :
Sesungguhnya di tanah ini, Allah telah memuliakannya pada hari penciptaan langit dan bumi. Ia adalah tanah suci dengan dasar kemuliaan yang Allah tetapkan sampai hari Kiamat “.
(HR Al Bukhari, no. 3189; Muslim, 9/128, no. 3289, dan lainnya)
Allah SWT berfirman:

 إِنَّمَا أُمِرْتُ أَنْ أَعْبُدَ رَبَّ هَٰذِهِ الْبَلْدَةِ الَّذِي حَرَّمَهَا وَلَهُ كُلُّ شَيْءٍ ۖ وَأُمِرْتُ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْمُسْلِمِينَ

“Aku hanya diperintahkan untuk menyembah Tuhan negeri ini (Mekkah) Yang telah menjadikannya suci dan kepunyaan-Nya-lah segala sesuatu, dan aku diperintahkan supaya aku termasuk orang-orang yang berserah diri” (QS An Naml 27:91).
Atas izin Allah, Mekkah dimana terdapat Ka ah didalamnya akan tetap dilindungi dalam rahmatNYA, dan menjadi sebuah wilayah nan aman dan penuh kedamai sepanjang masa. Hal ini sebagai bentuk di kabulkannya doa Nabi Ibrahim AS. Allah SWT berfirman :

وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَٰذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الْأَصْنَامَ

“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata : “Ya Rabb-ku, jadikanlah negeri ini (Mekkah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala”. (QS Ibrahim 14:35)
Banyak bukti dimana Allah memberikan pengayoman terhadap tanah Mekkah, dan khususnya Ka ah, telah dibuktikan. Sebagai contoh, Allah telah menjaga Ka ah dari serbuan pasukan gajah pimpinan Raja Abrahah yang bertekad menghancurkannya.
Tanah Mekkah, adalah wilayah yang paling dicintai oleh Rasulullah SAW.
Andai  Rasulullah SAW tidak diusir dari Mekkah, pasti Beliau tidak akan meninggalkannya. Ini tercermin dari sabda Rasulullah SAW :
“Demi Allah. Engkau adalah sebaik-baik bumi, dan bumi Allah yang paling dicintaiNya. Seandainya aku tidak terusir darimu, aku tidak akan keluar (meninggalkanmu)” (HR at-Tirmidzi. Lihat Shahih Sunan at-Tirmidzi, no. 3925)
Shalat di tanah Mekkah,  memiliki derajat yang lebih tinggi
Shalat di dalam batas tanah haram, khususnya di Masjidil Haram sebanding 100.000 sholat di masjid lain. Rasulullah SAW  bersabda :
“Satu shalat di Masjdil Haram, lebih utama dibandingkan seratus ribu shalat di tempat lainnya”. [HR Ahmad, Ibnu Majah, dan dishahihkan oleh Syaikh al Albani]
Begitu pula masjid-masjid lain dalam batas tanah haram, meski tidak mendapatkan fadhilah pahala sebesar Masjdil Haram, tetapi shalat di dalamnya lebih afdhal, dibandingkan di luar tanah haram. Ketika Rasulullah berada di Hudaibiyah dimana sebagian diatas tanah suci dan sebagian lainnya tidak, maka apabila mengerjakan shalat, Rasulullah SAW berada di bagian yang masuk tanah suci. Ini menunjukkan, shalat di tanah haram lebih utama, walaupun keutamaannya sebesar di masjid haram. (Majmu Fatawa, 12/395. Dikutip tulisan Ashim bin Musthafa)
Dengan keutamaan tersebut, Allah SWT telah menetapkan syariat khusus terhadap wilayah Mekkah Al Mukaromah. Beberapa syariat yang diberlakukan di tanah Mekkah, di antaranya :
Orang kafir diharamkan memasuki tanah Mekkah Al Mukaromah.
Allah berfirman dalam surat At Taubah ayat 28 :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْمُشْرِكُونَ نَجَسٌ فَلَا يَقْرَبُوا الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ بَعْدَ عَامِهِمْ هَٰذَ

“Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati Masjidilharam sesudah tahun ini …(tahun penaklukan tanah Mekkah)” (QS At Taubah 9:28)
Imam al Qurthubi berkata : “Diharamkan memberikan keleluasaan kepada orang musyrik untuk masuk tanah Haram. Apabila ia datang, hendaknya imam (penguasa) mengajaknya keluar wilayah tanah Haram untuk mendengarkan apa yang ingin ia sampaikan. Seandainya ia masuk dengan sembunyi-sembunyi dan kemudian mati, maka kuburnya harus dibongkar dan tulang-belulangnya dikeluarkan”. (Al Jami li Ahkamil-Qur`an, 8/96).
Di Tanah Haram, siapapun dilarang berbuat maksiat.
Perbuatan maksiat di tanah Mekkah, dosanya sangat besar daripada di tempat lain. Allah berfirman :

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَيَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ وَالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ الَّذِي جَعَلْنَاهُ لِلنَّاسِ سَوَاءً الْعَاكِفُ فِيهِ وَالْبَادِ ۚ وَمَنْ يُرِدْ فِيهِ بِإِلْحَادٍ بِظُلْمٍ نُذِقْهُ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ

“Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan menghalangi manusia dari jalan Allah dan Masjdil Haram yang telah Kami jadikan untuk semua manusia, baik yang bermukim di situ maupun di padang pasir dan siapa yang bermaksud di dalamnya melakukan kejahatan secara zhalim, niscaya akan Kami rasakan kepadanya sebahagian siksa yang pedih” (QS Al Hajj 22:25)
QS Al Hajj Ayat 25 ini  menurut Syaikh as Sadi dalam Taisiril Karimir-Rahman, 536, bermakna adanya keharusan utk memuliakan tanah Haram, kewajiban menyegani nya dengan pengagungan yang tinggi, dan menjadi penunjuk bagi siapapun yang akan berbuat maksiat.
Di Mekkah diharamkan memburu mangsa binatang maupun berusaha mengejar, serta dilarang memotong pohon liar, mematahkan durinya, maupun hanya mencabut rerumputannya. Barang temuan di tanah Haram juga tidak boleh dipungut  untuk dimiliki, kecuali bagi orang yang akan mengumumkannya. Dalil tersebut sesuai tersurat dalam sabda Rasulullah SAW :
Tidak boleh dipatahkan durinya, tidak boleh dikejar hewan buruannya, dan tidak boleh diambil barang temuannya, kecuali bagi orang yang ingin mengumumkannya, dan tidak dicabut rerumputannya. Al ‘Abbas berkata,”Kecuali rumput idkhir, wahai Rasulullah.” (HR Al Bukhari, Kitabul ‘Ilmi, no. 104; Muslim, Kitabul Hajj, no. 1353. Teks hadits milik Muslim.)
Demikian keutamaan dan kemulian tanah suci Mekkah dan sebagian hukum-hukum yang telah ditetapkan syariat. Semoga semua kita bisa berangkat untuk melaksanakan ibadah ke Tanah Suci dan berziarah ke Maqam Rasulullah SAW, aamiin.


Paket Umroh 2018 by travel umroh murah, terbaik dan terpercaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar